Ahlan Wa Sahlan

Assalamualaikum

Terima kasih sudah mengunjungi blog ini.. :)
Diperkenankan mengunduh (coPas) artikel di sini dengan menyertakan sumber yg bersangkutan..
Semoga bermanfaat :D

Senin, 04 Oktober 2010

Hilangkan Kegelisahan 2

Memandang Ringan Segala Cobaan Dan Jangan Mudah Terguncang Oleh Bayangan Buruk
MEMANDANG RINGAN SEGALA COBAAN

Oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy

Diantara sarana yang paling bermanfaat untuk sirnanya keguncangan dan kegundahan manakala seorang hamba tertimpa aneka bencana adalah hendaknya ia berupaya memandang dan menjadikannya ringan. Yaitu, dengan mengandaikan atau membayangkan kemungkinan yang lebih buruk dari yang telah terjadi, dan ia kuatkan hatinya dalam menghadapinya. Jika ia lakukan itu, hendaknya ia berupaya, sejauh kemungkinanm untuk meringankan apa yang mungkin diringankan . Maka, dengan penguatan hati dan upaya yang bermanfaat semacam ini akan hilanglah kegelisahan dan kegundahannya, dan berganti menjadi upaya keras untuk meraih berbagai hal yang bermanfaat dan menangkis berbagai madharat yang menimpa hamba.

Lalu, jika ia terhampiri beberapa penyebab ketakutan, penyebab sakit, penyebab kemiskinan dan ketaktercapainya aneka hal yang disenanginya, hendaklah menghadapinya dengan tenang dan menguatkan hati dalam menanggung derita cobaan akan meringankannya dan menghilangkan tekanannya. Terutama jika ia menyibukkan dirinya untuk menangkis cobaan itu sebatas kemampuannya. Dengan itu, menyatulah dalam dirinya tekad mengukuhkan batin seiring berupaya yang bermanfaat, yang hal itu akan membuatnya tidak kalut oleh berbagai musibah. Ia tekan dirinya agar memperbaharui kekuatannya untuk melawan berbagai cobaan dan bencana, seiring bersandar dan percaya penuh kepada Allah. Tidak diragukan, bahwa upaya-upaya ini memiliki manfaat yang sangat agung untuk terwujudnya suatu kegembiraan dan kelapangan dada, di samping ia pun terus berharap pahala, baik didunia maupun di akhirat. Hal ini sudah dicoba dan disaksikan keberhasilannya. Bukti-bukti keberhasilannya bagi mereka yang telah mecobanya banyak sekali.

JANGAN MUDAH TERGUNCANG OLEH BAYANGAN BURUK

Di antara terapi yang paling hebat untuk penyakit syaraf hati, bahkan juga penyakit tubuh, adalah ketahanan dan kekuatan hati serta tidak mudah terguncang atau larut oleh bayang-bayang atau khayalan-khayalan buruk yang dipengaruhi oleh pikiran buruk. Karena, bila mana manusia takluk kepada khayalan-khayalan buruk dan hatinya mudah larut oleh pengaruh-pengaruh emosional yang berupa : rasa takut akan teridapnya penyakit atau semacamnya, mudah marah ataupun terganggunya pikiran oleh hal-hal yang memedihkan perasaaannya, dan membayangkan akan terjadinya bencana ataupun akan hilangnya segala yang disenanginya, kegundahan, penyakit dalam maupun luar dan rusaknya syaraf, yang hal itu mempunyai berbagai efek buruk, yang semua orang menyaksikan sendiri bahayanya yang banyak.


Melupakan Cobaan Yang Telah Lampau Diantara sarana penyebab lahirnya kegembiraan dan sirnanya berbagai kegundahan dan keruwetan adalah berupaya keras menyingkirkan penyebab kegundahan itu dan meraih berbagai sarana yang dapat membuahkan kegembiraan. Yaitu dengan melupakan cobaan-cobaan yang telah lampau yang tidak mungkin diputar ulang, dan menyadari bahwa kekalutan hati dan memikirkan hal itu adalah suatu tindakan sia-sia dan tidak dibenarkan oleh akal yang sehat, dan bahwasanya memikirkan hal yang semacam itu adalah suatu kebohongan dan kegilaan.

Jadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu. Juga agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi masa yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain. Hendaknya ia mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik itu keberuntungan atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak dapat diketahui, dan bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih keberuntungan dan menangkis keburukan di masa mendatang itu. Disamping itu hendaknya seorang hamba mengetahui, jika ia memalingkan pikirannya dari bayang-bayang kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada Allah untuk membenahinya serta percaya penuh kepadaNya saat melakukan itu semua, niscaya hatinya akan tenteram, kondisinya akan membaik dan akan sirnalah kegundahan maupun keguncangannya itu.


Masa Bahagia Yang Pendek Itu, Janganlah Engkau Pendekkan Lagi Dengan Kegundahan Kelarutan Dalam Kekeruhan Pikiran. Orang yang bijak mengetahui bahwa hidupnya yang sehat dan benar adalah hidup yang penuh dengan kebahagiaan dan ketentraman, dan bahwasanya itu pendek sekali. Maka, tidaklah sepatutnya ia memendekkannya lagi dengan kegundahan dan kelarutan bersama kekeruhan pikiran. Karena, hal itu bertentangan dengan hidup sehat dan benar. Maka orang yang bijak sangat menghemat hidupnya, jangan sampai hari-harinya hilang begitu saja dirampas kegundahan dan kekeruhan pikiran.

Dalam hal ini tidak ada bedanya antara orang-orang yang taat dan orang yang jahat. Hanya saja, dalam mewujudkan kehidupan sehat bahagia ini, orang mu’min memiliki nilai lebih dan perolehan lebih di sisi manfaat duniawi maupun ukhrawi.

Yakinlah, Bahwa Cobaan Itu Kecil Dibanding Besarnya Karunia. Demikian halnya, jika ia tertimpa atau khawatir tertimpa cobaan atau hal yang tidak diinginkannya, seyogianya ia membandingkan ni’mat-ni’mat yang masih melekat padanya, baik di sisi kehidupan religi atau duniawi, dengan cobaan-cobaan yang menimpanya itu. Maka, saat membandingkan antara keduanya itu, akan nyata betapa banyaknya ni’mat yang dirasakannya dan betapa kecilnya cobaan yang menimpanya.

Begitu juga, seyogianya ia membandingkan bahaya yang dikhawatiri akan terjadinya itu dengan banyaknya peluang kemungkinan terhindar darinya. Maka, janganlah ia membiarkan kemungkinan yang lemah tadi mengalahkan banyaknya kemungkinan yang kuat itu. Dengan ini, akan sirnalah kegundahan dan kekhawatirannya. Hendaknya ia pun memperhitungkan kemungkinan terbesar yang dimungkinkan menimpanya. Lalu, ia kuatkan hatinya untuk menghadapinya kalaupun terjadi, dan berupaya untuk mencegah yang belum terjadi dan menangkis atau meringankan cobaan yang terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar